Markaz Al-Farauk

Raih

image
Assalamualaikum,

Inilah Markaz Al-Farauk

Lembaga pendidikan dengan karakter unik di bawah naungan Pimpinan Daerah Persatuan Islam Brebes.

Berfokus dalam Tahfizhul Quran, penguasaan keahlian berbahasa Arab dan Inggris, penanaman ilmu dan akhlaq mulia, yang didukung ijazah penyetaraan agar terjamin kesempatan melanjutkan sekolah ke tingkat berikutnya.

Bercita-cita mengembalikan kekhasan pendidikan Islam yang mampu melahirkan generasi Rabbani yang menguasai Al-Qur'an, berilmu, beramal shalih dan berakhlaqul karimah.


Program Utama
Tahfizhul Qur'an

30 Juz Mutqin dalam 3 tahun

Penguasaan Bahasa Asing

Bahasa Arab dan Bahasa Inggris

Pendidikan Kesetaraan

Paket B/C atau SMP/SMA


SDM
Pengasuh

5 Ustadz

Santri

50 Santri

Alumni

25 Alumni


Target Kompetensi
Hifzhul Quran
Bahasa Arab
Bahasa Inggris
Akhlaq Mulia

5

Pengasuh

100

Santri

50

Alumni

4

Gedung

Mengapa Harus Al-Farauk?

Tahfizhul Qur'an

Menghafal 30 Juz Al-Qur'an hingga mutqin dalam 3 tahun

Bahasa Asing

Keahlian bahasa Arab dan bahasa Inggris

Ijazah Kesetaraan

Penyelenggaraan ujian kesetaraan Paket B/C atau SMP/SMA

Akhlaq Mulia

Penanaman akhlaq mulia dalam kehidupan sehari-hari

Kelas Terbuka

Belajar di mana saja, tanpa ketergantungan terhadap kelas tradisional

Biaya Ringan

Pendidikan berkualitas dengan biaya bulanan yang terjangkau

TERBARU DI AL-FARAUK

Hari Pertama Tahfizh Camp Al-Farauk: Awali dengan Semangat, Akhiri dengan Al-Qur’an

 


Sabtu pagi, 28 Juni 2025, halaman Markaz Tahfizh Al-Farauk tampak ramai dengan kehadiran para peserta yang penuh semangat. Tepat pukul 07.45 WIB, rangkaian kegiatan Tahfizh Camp Al-Farauk resmi dimulai. Kegiatan ini menjadi momentum istimewa bagi para santri untuk mengisi liburan dengan hal yang bermanfaat dan penuh berkah, sesuai dengan tema tahun ini: “Liburan Bermanfaat, Al-Qur’an dan Teman Akrab.”

Hari pertama dimulai dengan sesi perkenalan yang hangat dan menyenangkan. Para peserta diajak untuk saling mengenal satu sama lain, menciptakan suasana kekeluargaan sejak awal. Setelah itu dilanjutkan dengan pembentukan kelompok, yang nantinya akan menjadi tim kebersamaan mereka selama camp berlangsung. Masing-masing kelompok dipandu oleh Ustadz dan Ustadzah yang siap membimbing dan membersamai dalam setiap kegiatan.




Setelah pembagian kelompok, para peserta langsung memasuki sesi mengaji bersama, sebagai bentuk pemanasan ruhani untuk menyambut hari-hari penuh Al-Qur’an ke depan. Mereka dengan khusyuk membaca ayat-ayat suci, dibimbing oleh para asatidz dan asatidzah yang berpengalaman.

Menjelang siang, suasana semakin hidup dengan ice breaking yang seru dan edukatif. Tawa dan semangat para peserta memenuhi halaman markaz, menunjukkan bahwa belajar dan bermain bisa berjalan beriringan dengan indah.

Tepat menjelang tengah hari, seluruh peserta dan panitia melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah di Masjid Ahmad Yani di kota baru, menutup rangkaian kegiatan pagi dengan kebersamaan dalam ibadah.

Sebelum istirahat, kegiatan hari pertama ditutup dengan murojaah Juz 30 secara bersama-sama. Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan hafalan yang telah dimiliki dan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan hafalan selama camp berlangsung.

Hari pertama Tahfizh Camp Al-Farauk berakhir dengan kesan yang sangat positif. Semangat, tawa, ukhuwah, dan Al-Qur’an menjadi kombinasi indah dalam memulai perjalanan spiritual para peserta. Semoga semangat ini terus tumbuh hingga akhir kegiatan dan menjadi bekal kebaikan yang abadi dalam kehidupan mereka. (Humas Alfarauk)


Nikmatnya Sore Hari Bersama Bakso Gratis dari Para Muhsinin

 


Brebes, 17 Juni 2025 - Sore itu, suasana di lingkungan Markaz Tahfizh Al-Farauk begitu hangat dan penuh kebersamaan. Setelah seharian ditempa dengan kegiatan belajar dan olahraga, para santri terlihat berbaris rapi di depan gerobak bakso yang telah siap menyambut mereka. Senyum lelah namun penuh semangat menghiasi wajah-wajah mereka.

Ya, sore itu bukan sore biasa. Para santri mendapatkan hidangan spesial: bakso gratis dari para muhsinin yang dengan ikhlas berbagi rezeki. Sajian sederhana ini terasa begitu istimewa setelah tubuh digerakkan dalam olahraga sore yang menyehatkan. Nikmatnya kuah hangat, gurihnya bakso, serta suasana santai bersama teman-teman menjadi momen yang sangat dinantikan.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi penyegar fisik setelah berolahraga, tetapi juga sebagai bentuk syukur atas nikmat ukhuwah dan kebersamaan. Para santri belajar bahwa kebaikan bisa hadir dalam bentuk apapun, sekecil apapun itu, dan betapa berharganya setiap tangan yang ringan membantu sesama.

Terima kasih kami ucapkan kepada para muhsinin yang telah memberikan hidangan terbaik di sore hari ini. Semoga Allah membalas dengan pahala yang berlipat, rezeki yang berkah, dan keluarga yang penuh kebahagiaan.

Sore, bakso, dan syukur — tiga hal yang menyatu dalam kenangan indah santri Al-Farauk hari ini. (Humas Alfarauk)


Santri Markaz Al-Farauk Melepas Penat Usai Tes Akademik dengan Sajian Eat Mie Repeat

 


Setelah menjalani rangkaian tes kompetensi akademik semester genap yang menguji konsentrasi, ketelitian, dan semangat belajar para santri Markaz Al-Farauk, momen kebersamaan dan rehat pun menjadi pelengkap yang tak kalah penting. Hari ini, para santri tampak menikmati waktu istirahat mereka dengan menyantap hidangan spesial: Eat Mie Repeat yang merupakan bentuk sedekah dari para muhsinin.


Makanan lezat yang disajikan di atas meja panjang ini menjadi simbol syukur dan kebersamaan. Terlihat wajah-wajah ceria dan senyum bahagia para santri saat menyantap mie dengan semangat. Selain mengisi energi, momen ini juga menjadi kesempatan mempererat ukhuwah di antara mereka.


Terima kasih kepada para muhsinin yang telah berbagi kebaikan kepada para penuntut ilmu. Semoga segala bentuk kebaikan ini dibalas oleh Allah SWT dengan balasan terbaik di dunia dan akhirat. Aamiin.


Dengan semangat yang terus menyala, para santri siap melanjutkan perjuangan mereka dalam menuntut ilmu dan menghafal Al-Qur'an. InsyaAllah, keberkahan akan selalu menyertai langkah mereka.(Humas Alfarauk)

Santri Markaz Al-Farauk Melaksanakan Tes Kompetensi Akademik Semester 2


Alhamdulillah, pada hari ini, Sabtu, 14 Juni 2025, santri-santri Markaz Tahfizh Al-Farauk tengah melaksanakan Tes Kompetensi Akademik Semester 2. Kegiatan ini merupakan bagian dari evaluasi rutin yang dilaksanakan oleh pihak markaz guna mengukur capaian akademik para santri, baik dalam pelajaran umum maupun diniyah.

Sebanyak puluhan santri yang mengenakan seragam khas berwarna maroon terlihat khusyuk dan tertib mengikuti apel pembukaan sebelum memasuki ruang ujian. Dalam pengarahan yang disampaikan oleh pembina, seluruh santri diingatkan untuk menjaga kejujuran, ketertiban, dan adab selama ujian berlangsung.

Tes kompetensi ini akan berlangsung selama empat hari, yaitu dari Sabtu, 14 Juni 2025 hingga Rabu, 18 Juni 2025. Materi ujian mencakup pelajaran-pelajaran inti yang telah dipelajari selama semester ini, antara lain Fiqih, Tauhid, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, Matematika, dan pelajaran-pelajaran umum lainnya.Markaz Al-Farauk terus berkomitmen untuk mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya unggul dalam hafalan dan adab, tetapi juga kuat dalam kemampuan akademik. Diharapkan, melalui kegiatan ini, setiap santri dapat lebih semangat belajar dan menunjukkan hasil yang terbaik.

Semoga seluruh santri diberikan kemudahan, kelancaran, dan hasil yang memuaskan dalam pelaksanaan ujian ini. Aamiin. (Humas Alfarauk)

Semangat Idul Adha: Santri dan Asatidz Markaz Al-Farauk Laksanakan Pemotongan Hewan Qurban


Jum'at, 6 Juni 2025 – Markaz Al-Farauk

Dalam semangat merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 H, para santri Markaz Al-Farauk bersama asatidz, guru-guru SDIT dan TKIT Al-Farauk dengan penuh antusias melaksanakan kegiatan pemotongan hewan qurban pada Jumat pagi, 6 Juni 2025. Kegiatan ini dilaksanakan setelah pelaksanaan Sholat Idul Adha yang berlangsung dengan khidmat dan penuh kekhusyukan.

Berlangsung di halaman Markaz Al-Farauk yang rindang dan sejuk, para santri tampak aktif terlibat langsung dalam proses penyembelihan, pengulitan, dan pemotongan daging hewan qurban. Dengan bimbingan dari para asatidz dan guru, kegiatan ini menjadi sarana edukatif sekaligus spiritual yang sangat bermakna bagi para santri.

Salah satu momen penuh semangat terekam ketika sekelompok santri secara bersama-sama memegang dan mengolah bagian dari hewan qurban yang telah disembelih. Keceriaan dan kekompakan tampak dari wajah mereka, menandakan bahwa kebersamaan dan nilai gotong royong benar-benar tertanam dalam kegiatan tersebut.

Melalui kegiatan ini, pihak pengelola berharap dapat menanamkan nilai-nilai ketakwaan, pengorbanan, dan solidaritas sosial kepada para santri sejak dini. Tidak hanya menjadi ajang berbagi daging, tetapi juga menjadi wadah untuk membentuk karakter muslim yang berakhlak dan peduli terhadap sesama.(Humas Alfarauk)

Belajar Bersama Abi KH. Salam Russyad, Lc.: Belajar Serius Tapi Santai di Bawah Rindangnya Pepohonan

 

Setiap hari Jumat menjadi momen yang paling dinanti oleh para santri di pesantren ini. Bukan karena hari libur, melainkan karena mereka akan belajar langsung bersama sosok yang sangat mereka hormati dan cintai: Abi KH. Salam Russyad, Lc. Kegiatan belajar ini bukan sembarang belajar. Tidak melulu berada di dalam kelas, tapi justru dilaksanakan di luar ruangan, di bawah rindangnya pepohonan, dengan suasana yang sejuk dan terbuka.

Suasana seperti ini membawa nuansa yang berbeda. Belajar terasa lebih hidup, interaktif, dan penuh semangat. Para santri duduk berkelompok di bangku-bangku kayu, sebagian lagi duduk santai di kursi panjang, membuka kitab-kitab sambil sesekali bertanya dan berdiskusi dengan penuh antusias. Abi KH. Salam Russyad, dengan keteduhan dan kewibawaannya, membimbing para santri dengan pendekatan yang ramah, menyampaikan pelajaran dengan gaya yang mudah dipahami namun tetap sarat makna.

Yang menarik, pembelajaran ini tidak hanya bersifat serius, tapi juga diselingi dengan candaan ringan dan permainan kecil yang membuat para santri merasa nyaman. Mereka tidak hanya menyerap ilmu, tetapi juga belajar berinteraksi, menghargai kebersamaan, dan menikmati proses menuntut ilmu itu sendiri.

Model belajar seperti ini membuktikan bahwa pendidikan tidak harus kaku. Lingkungan yang terbuka, pendekatan yang bersahabat, serta keterlibatan emosional antara guru dan murid ternyata mampu menciptakan suasana belajar yang produktif dan menyenangkan. (Humas Alfarauk)

Kursi Terbatas

Hanya untuk 30 orang