Ya, sore itu bukan sore biasa. Para santri mendapatkan hidangan spesial: bakso gratis dari para muhsinin yang dengan ikhlas berbagi rezeki. Sajian sederhana ini terasa begitu istimewa setelah tubuh digerakkan dalam olahraga sore yang menyehatkan. Nikmatnya kuah hangat, gurihnya bakso, serta suasana santai bersama teman-teman menjadi momen yang sangat dinantikan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi penyegar fisik setelah berolahraga, tetapi juga sebagai bentuk syukur atas nikmat ukhuwah dan kebersamaan. Para santri belajar bahwa kebaikan bisa hadir dalam bentuk apapun, sekecil apapun itu, dan betapa berharganya setiap tangan yang ringan membantu sesama.
Terima kasih kami ucapkan kepada para muhsinin yang telah memberikan hidangan terbaik di sore hari ini. Semoga Allah membalas dengan pahala yang berlipat, rezeki yang berkah, dan keluarga yang penuh kebahagiaan.
Sore, bakso, dan syukur — tiga hal yang menyatu dalam kenangan indah santri Al-Farauk hari ini. (Humas Alfarauk)

Setelah menjalani rangkaian tes kompetensi akademik semester genap yang menguji konsentrasi, ketelitian, dan semangat belajar para santri Markaz Al-Farauk, momen kebersamaan dan rehat pun menjadi pelengkap yang tak kalah penting. Hari ini, para santri tampak menikmati waktu istirahat mereka dengan menyantap hidangan spesial: Eat Mie Repeat yang merupakan bentuk sedekah dari para muhsinin.
Makanan lezat yang disajikan di atas meja panjang ini menjadi simbol syukur dan kebersamaan. Terlihat wajah-wajah ceria dan senyum bahagia para santri saat menyantap mie dengan semangat. Selain mengisi energi, momen ini juga menjadi kesempatan mempererat ukhuwah di antara mereka.
Terima kasih kepada para muhsinin yang telah berbagi kebaikan kepada para penuntut ilmu. Semoga segala bentuk kebaikan ini dibalas oleh Allah SWT dengan balasan terbaik di dunia dan akhirat. Aamiin.

Alhamdulillah, pada hari ini, Sabtu, 14 Juni 2025, santri-santri Markaz Tahfizh Al-Farauk tengah melaksanakan Tes Kompetensi Akademik Semester 2. Kegiatan ini merupakan bagian dari evaluasi rutin yang dilaksanakan oleh pihak markaz guna mengukur capaian akademik para santri, baik dalam pelajaran umum maupun diniyah.
Sebanyak puluhan santri yang mengenakan seragam khas berwarna maroon terlihat khusyuk dan tertib mengikuti apel pembukaan sebelum memasuki ruang ujian. Dalam pengarahan yang disampaikan oleh pembina, seluruh santri diingatkan untuk menjaga kejujuran, ketertiban, dan adab selama ujian berlangsung.
Tes kompetensi ini akan berlangsung selama empat hari, yaitu dari Sabtu, 14 Juni 2025 hingga Rabu, 18 Juni 2025. Materi ujian mencakup pelajaran-pelajaran inti yang telah dipelajari selama semester ini, antara lain Fiqih, Tauhid, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, Matematika, dan pelajaran-pelajaran umum lainnya.Markaz Al-Farauk terus berkomitmen untuk mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya unggul dalam hafalan dan adab, tetapi juga kuat dalam kemampuan akademik. Diharapkan, melalui kegiatan ini, setiap santri dapat lebih semangat belajar dan menunjukkan hasil yang terbaik.
Semoga seluruh santri diberikan kemudahan, kelancaran, dan hasil yang memuaskan dalam pelaksanaan ujian ini. Aamiin. (Humas Alfarauk)

Jum'at, 6 Juni 2025 – Markaz Al-Farauk
Dalam semangat merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 H, para santri Markaz Al-Farauk bersama asatidz, guru-guru SDIT dan TKIT Al-Farauk dengan penuh antusias melaksanakan kegiatan pemotongan hewan qurban pada Jumat pagi, 6 Juni 2025. Kegiatan ini dilaksanakan setelah pelaksanaan Sholat Idul Adha yang berlangsung dengan khidmat dan penuh kekhusyukan.
Berlangsung di halaman Markaz Al-Farauk yang rindang dan sejuk, para santri tampak aktif terlibat langsung dalam proses penyembelihan, pengulitan, dan pemotongan daging hewan qurban. Dengan bimbingan dari para asatidz dan guru, kegiatan ini menjadi sarana edukatif sekaligus spiritual yang sangat bermakna bagi para santri.
Salah satu momen penuh semangat terekam ketika sekelompok santri secara bersama-sama memegang dan mengolah bagian dari hewan qurban yang telah disembelih. Keceriaan dan kekompakan tampak dari wajah mereka, menandakan bahwa kebersamaan dan nilai gotong royong benar-benar tertanam dalam kegiatan tersebut.
Melalui kegiatan ini, pihak pengelola berharap dapat menanamkan nilai-nilai ketakwaan, pengorbanan, dan solidaritas sosial kepada para santri sejak dini. Tidak hanya menjadi ajang berbagi daging, tetapi juga menjadi wadah untuk membentuk karakter muslim yang berakhlak dan peduli terhadap sesama.(Humas Alfarauk)

Belajar Bersama Abi KH. Salam Russyad, Lc.: Belajar Serius Tapi Santai di Bawah Rindangnya Pepohonan
Setiap hari Jumat menjadi momen yang paling dinanti oleh para santri di pesantren ini. Bukan karena hari libur, melainkan karena mereka akan belajar langsung bersama sosok yang sangat mereka hormati dan cintai: Abi KH. Salam Russyad, Lc. Kegiatan belajar ini bukan sembarang belajar. Tidak melulu berada di dalam kelas, tapi justru dilaksanakan di luar ruangan, di bawah rindangnya pepohonan, dengan suasana yang sejuk dan terbuka.
Suasana seperti ini membawa nuansa yang berbeda. Belajar terasa lebih hidup, interaktif, dan penuh semangat. Para santri duduk berkelompok di bangku-bangku kayu, sebagian lagi duduk santai di kursi panjang, membuka kitab-kitab sambil sesekali bertanya dan berdiskusi dengan penuh antusias. Abi KH. Salam Russyad, dengan keteduhan dan kewibawaannya, membimbing para santri dengan pendekatan yang ramah, menyampaikan pelajaran dengan gaya yang mudah dipahami namun tetap sarat makna.
Yang menarik, pembelajaran ini tidak hanya bersifat serius, tapi juga diselingi dengan candaan ringan dan permainan kecil yang membuat para santri merasa nyaman. Mereka tidak hanya menyerap ilmu, tetapi juga belajar berinteraksi, menghargai kebersamaan, dan menikmati proses menuntut ilmu itu sendiri.
Model belajar seperti ini membuktikan bahwa pendidikan tidak harus kaku. Lingkungan yang terbuka, pendekatan yang bersahabat, serta keterlibatan emosional antara guru dan murid ternyata mampu menciptakan suasana belajar yang produktif dan menyenangkan. (Humas Alfarauk)
